klasifikasi makhluk hidup

Bayangkan Anda masuk ke sebuah perpustakaan raksasa yang memiliki jutaan buku, tetapi semua buku itu ditumpuk begitu saja tanpa aturan. Tentu Anda akan kesulitan luar biasa untuk menemukan buku yang dicari. Bumi kita ini ibarat perpustakaan raksasa tersebut, dan makhluk hidup adalah buku-bukunya. Untuk itulah para ilmuwan menciptakan sebuah sistem katalog yang canggih untuk mengatur semuanya. Sistem inilah yang kita kenal sebagai klasifikasi makhluk hidup. Pada artikel ini anda akan mempelajari klasifikasi makhluk hidup, jenis klasifikasi makhluk hidup, tingkatan makhluk hidup, dasar klasifikasi makhluk hidup, dan klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom

klasifikasi makhluk hidup

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Pengertian klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara atau proses sistematis untuk mengelompokkan dan mengkategorikan organisme ke dalam golongan atau unit tertentu (disebut takson) berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya.Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup ini disebut Taksonomi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis (susunan) dan nomos (hukum). Bapak Taksonomi Modern, Carolus Linnaeus, adalah tokoh yang meletakkan dasar-dasar klasifikasi modern, termasuk sistem penamaan universal yang disebut Binomial Nomenklatur (tata nama ganda).

Tujuan utama dari klasifikasi ini adalah:

  • Menyederhanakan Objek Studi: Agar jutaan jenis makhluk hidup yang beragam dapat dipelajari dengan lebih mudah dan sistematis.
  • Mengetahui Hubungan Kekerabatan: Untuk memahami sejauh mana hubungan evolusi antara satu organisme dengan organisme lainnya, layaknya menyusun sebuah pohon keluarga raksasa bagi seluruh kehidupan.
  • Memberi Nama Universal: Agar setiap organisme memiliki satu nama ilmiah yang diakui di seluruh dunia, sehingga tidak terjadi kebingungan akibat perbedaan nama lokal atau bahasa.
  • Memahami Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas): Untuk memetakan kekayaan dan penyebaran makhluk hidup, yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan upaya pelestarian (konservasi).

Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Untuk mengelompokkan organisme, para ilmuwan tidak melakukannya secara asal-asalan. Ada beberapa kriteria atau dasar klasifikasi makhluk hidup yang digunakan. Empat dasar utamanya adalah:

1. Klasifikasi Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi Ini adalah dasar klasifikasi yang paling fundamental.

  • Morfologi adalah ciri bentuk luar tubuh yang bisa diamati langsung. Contohnya, tumbuhan dikelompokkan berdasarkan bentuk akarnya (tunggang atau serabut), atau hewan dikelompokkan berdasarkan jumlah kakinya.
  • Anatomi adalah ciri struktur organ dalam tubuh. Contohnya, hewan dikelompokkan menjadi Vertebrata (memiliki tulang belakang) dan Invertebrata (tidak memiliki tulang belakang). Struktur jantung pada ikan (2 ruang) yang berbeda dengan mamalia (4 ruang) juga merupakan dasar klasifikasi secara anatomi.

2. Klasifikasi Berdasarkan Ciri Biokimia Seiring perkembangan teknologi, klasifikasi menjadi semakin akurat. Para ilmuwan kini dapat membandingkan materi genetik dan proses kimia dalam tubuh organisme. Dasar ini mencakup:

  • Perbandingan DNA dan RNA: DNA dianggap sebagai “cetak biru” kehidupan. Semakin banyak kemiripan pada urutan DNA antara dua organisme, maka semakin dekat pula hubungan kekerabatan mereka.
  • Analisis Protein: Jenis dan urutan asam amino dalam protein juga bisa menjadi penentu hubungan kekerabatan.

3. Klasifikasi Berdasarkan Manfaat Ini adalah sistem klasifikasi buatan (artificial) yang didasarkan pada kepentingan manusia. Meskipun tidak menunjukkan hubungan kekerabatan alami, sistem ini sangat praktis. Contohnya:

  • Tanaman Obat: Jahe, kunyit, kencur.
  • Tanaman Hias: Mawar, anggrek, melati.
  • Tanaman Pangan: Padi, jagung, singkong.

Baca Juga: Soal OSN IPA SMP Online


Jenis dan Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup (Takson)

Dalam taksonomi, terdapat 7 tingkatan atau jenis klasifikasi makhluk hidup utama yang bersifat hierarkis (berjenjang). Urutan ini, yang disebut takson, diatur dari yang paling umum (cakupan luas) hingga yang paling spesifik (cakupan sempit).

Berikut adalah 7 tingkatan tersebut beserta contoh klasifikasi untuk Harimau (Panthera tigris):

  1. Kingdom (Kerajaan): Tingkatan paling luas.
    • Contoh: Animalia (Hewan). Harimau masuk ke sini karena ia bersel banyak, tidak bisa berfotosintesis, dan bergerak aktif.
  2. Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan: Satu tingkat di bawah Kingdom.
    • Contoh: Chordata. Harimau masuk ke sini karena memiliki notokorda (yang berkembang menjadi tulang belakang).
  3. Classis (Kelas): Kelompok di dalam Phylum/Divisio.
    • Contoh: Mammalia. Harimau adalah mamalia karena memiliki rambut/bulu, kelenjar susu, dan berdarah panas.
  4. Ordo (Bangsa): Kelompok di dalam Kelas.
    • Contoh: Carnivora. Harimau masuk ke bangsa karnivora karena merupakan hewan pemakan daging dengan gigi taring yang tajam.
  5. Familia (Suku): Kelompok di dalam Ordo. Nama famili biasanya berakhiran -idae untuk hewan.
    • Contoh: Felidae. Ini adalah suku “kucing-kucingan”. Harimau masuk ke sini bersama singa, macan tutul, dan kucing domestik karena memiliki ciri khas seperti cakar yang bisa ditarik masuk.
  6. Genus (Marga): Kelompok di dalam Famili yang memiliki hubungan sangat dekat.
    • Contoh: Panthera. Genus ini berisi kucing-kucing besar yang bisa mengaum, seperti singa, macan tutul, jaguar, dan harimau.
  7. Species (Jenis): Tingkatan paling spesifik. Organisme dalam satu spesies dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang subur.
    • Contoh: tigris. Ini adalah nama spesifik untuk harimau. Nama ilmiahnya adalah gabungan Genus dan spesies: Panthera tigris.

Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom

Sistem klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang diusulkan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969 adalah kerangka kerja yang paling populer untuk mengelompokkan kehidupan.

1. Kingdom Monera 🦠

Ini adalah kerajaan bagi organisme paling primitif.

  • Ciri: Prokariotik (tidak punya membran inti sel), uniseluler (bersel satu), dan mikroskopis.
  • Peran: Bertindak sebagai dekomposer (pengurai), ada yang membantu fiksasi nitrogen, namun beberapa jenis bersifat patogen (penyebab penyakit).
  • Contoh: Bakteri (Escherichia coli), Cyanobacteria (ganggang biru-hijau).

2. Kingdom Protista 💧

Sering disebut kerajaan “serba-serbi” karena anggotanya sangat beragam dan tidak cocok dimasukkan ke kingdom lain.

  • Ciri: Eukariotik (sudah punya membran inti sel), mayoritas uniseluler.
  • Kelompok:
    • Protista mirip hewan (Protozoa): Heterotrof dan bergerak. Contoh: Amoeba, Paramecium.
    • Protista mirip tumbuhan (Alga): Autotrof (berfotosintesis). Contoh: Euglena, Diatom.
    • Protista mirip jamur: Heterotrof dan berperan sebagai pengurai. Contoh: Jamur lendir, jamur air.

3. Kingdom Fungi (Jamur) 🍄

Meski sering disangka tumbuhan, jamur memiliki kerajaannya sendiri.

  • Ciri: Eukariotik, heterotrof (menyerap nutrisi dari lingkungan, bukan memakan), tidak berfotosintesis, dinding selnya terbuat dari zat kitin. Strukturnya terdiri dari benang-benang hifa.
  • Peran: Sangat penting sebagai dekomposer, membantu dalam pembuatan makanan (fermentasi), dan ada juga yang bersifat parasit.
  • Contoh: Jamur tempe (Rhizopus oryzae), ragi (Saccharomyces), jamur tiram.

4. Kingdom Plantae (Tumbuhan) 🌳

Kerajaan ini mencakup semua jenis organisme yang kita kenal sebagai tumbuhan.

  • Ciri: Eukariotik, multiseluler (bersel banyak), memiliki dinding sel dari selulosa, tidak dapat bergerak aktif, dan bersifat autotrof (membuat makanan sendiri melalui fotosintesis).
  • Kelompok Utama: Tumbuhan tidak berpembuluh (Lumut), Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji (Paku), dan Tumbuhan berpembuluh berbiji (Gymnospermae dan Angiospermae).
  • Contoh: Lumut, tumbuhan paku, pohon pinus, pohon mangga, bunga mawar.

5. Kingdom Animalia (Hewan) 🦁

Ini adalah kerajaan yang paling beragam, mulai dari serangga kecil hingga paus biru raksasa.

  • Ciri: Eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel, bersifat heterotrof (mendapatkan energi dengan memakan organisme lain), dan mayoritas dapat bergerak aktif.
  • Kelompok Utama: Dibagi menjadi Invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) seperti serangga, cacing, dan ubur-ubur; serta Vertebrata (hewan bertulang belakang) seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
  • Contoh: Kupu-kupu, cacing tanah, ikan nila, katak, buaya, elang, kucing, dan manusia

Baca Juga: Keanekaragaman Hayati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *